2.1.1.
Budaya dan Pariwisata
Prespektif Budaya Masyarakat di Desa Pragaan Daya sangat
kental dengan budaya Islam. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa
di Kabupaten Sumenep sangat kuat terpengaruh pusat kebudayaan Islam yang
tercermin dari keberadaan Pondok Pesantren-Pondok Pesantren yang ada di
Sumenep.
Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek
budaya dan sosial yang terpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam
hubungannya dengan agama yang dianut misalnya Islam sebagai agama mayoritas
dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya
Islam.
Perspektif
budaya masyarakat di Desa Pragaan Daya masih sangat kental dengan budaya
ketimurannya. Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan
sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan
agama yang dianut misalnya, Agama
Islam
sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankan sangat kental
dengan tradisi budaya ketimuran.
Tradisi
budaya ketimuran sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agama
atau kepercayaan masyarakat sebelum Agama Islam masuk. Hal ini menjelaskan
mengapa peringatan-peringatan keagamaan yang ada dimasyarakat, terutama Agama Islam dipeluk mayoritas masyarakat,
dalam menjalankannya muncul kesan nuansa tradisinya. Contoh yang bisa kita
lihat adalah peringatan tahun baru Hijriyah dengan melakukan do,a bersama
dimasjid dan mushalla-mushalla.
Contoh
yang lain adalah ketika menjelang Ramadlan masyarakat berbondong-bondong
mendatangi kuburan/makam orang tuanya maupun kerabat dan para leluhurnya untuk
dibersihkan dan setelah itu melakukan tahlilan bersama dimasjid dan mushalla kemudian makan bersama
saat itu juga. Contoh yang lain lagi ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diperingati di masjid-masjid dan
mushalla dan ada juga yang diperingati dirumah warga yang kehidupannya sudah
diatas cukup. Biasanya pada peringatan ini masyarakat menyediakan berbagai
macam hidangan yang
berupa buah-buahan
dan makanan serta membuat nasi tumpeng dll.
Secara
individual didalam keluarga masyarakat Desa Pragaan Daya, tradisi ketimuran
dipadu dengan Agama Islam juga masih tetap dipegang. Tradisi ini dilakukan
selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai
media untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan, tradisi
mengirim do’a untuk orang tua atau leluhur yang dilakukan dengan mengundang
para tetangga dan kenalan yang istilah populernya diberi nama KOULEMAN / KONDANGAN.
Kouleman ini biasanya dilakukan mulai
dari satu sampai tujuh harinya keluarga yang ditinggal mati, yang disebut TAHLILAN.
Selanjutnya hari ke empat puluh/pa’pholo, hari ke seratus/nyatos dan seribu harinya/nyebuh
perhitungan tanggal kegiatan menggunakan penanggalan jawa.
Selain budaya diatas budaya
Pragaan Daya Perayaan Malam Tasyakkuran Khatmil Qur’an dan Haflatul Imtihan Oleh Mushalla – Mushalla dan lembaga Pendidikan dengan pawai Hadrah dan
Drum band
Bersyukur
kepada Allah SWT, karena dikaruniai anak pertama pada tradisi masyarakat Desa Pragaan
Daya juga masih berjalan disebut PELET BETTENG ketika kandungan ibu
menginjak usia 7 bulan dimana suami istri keluar secara bersamaan kehalaman
rumah untuk dimandikan kembang dengan memakai cewok dari batok kelapa dan
pegangannya memakai pohon beringin kemudian setelah selesai cewok tersebut
dilempar keatas genting oleh mbah dukunnya, jika posisi cewok tersebut
terlentang maka ada kemungkinan anaknya perempuan, tetapi jika posisinya
sebaliknya maka diyakini kalau anaknya akan lahir laki-laki.
Tetapi
yang harus diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya pemahaman keyakinan
terhadap agama ataupun kepercayaan tidak berakar dari pemahaman terhadap
tradisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan
munculnya kerenggangan sosial dimasyarakat dan gesekan antara masyarakat.
Meskipun begitu sudah ada upaya untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat
dengan cara persuasif.
Aspek pemberdayaan masyarakat (Community Empowering)
masyarakat local merupakan prioritas dalam pengembangan sosial budaya yang ada
di masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat yang utama adalah mengembangkan
dan mempertahankan setiap partisipatif masyarakat dalam proses pembangunan.
Pengembangan pariwisata di wilayah Desa Pragaan Daya
masih belum memanfaatkan potensi sumber daya alam setempat. Sedangkan potensi
yang ada dan berpeluang dikemangkan sebagai obyek wisata adalah wisata alam
pesisir dan hutan konservasi/hutam bakau.
No comments:
Post a Comment